Senin, 23 Januari 2017

Laporan Praktikum di Laboratorium UPI (Otot pada Katak)





LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
OTOT
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Fisiologi Hewan yang diampu oleh Ibu Siti Nurkamilah, M.Pd.
Disusun oleh:

Evi Masripah
14541035
Sri Masfuroh
14542008
Ai Intan Permatasari
14542011
Sofyan Munawar
14542015
Nilam Nursyifa
Tria Hastuti Junisa
14542016
14542020

Kelas 3-B








PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP GARUT
2017




    A.    Judul               : Otot
    B.  Tujuan             :
  a. Untuk mempelajari otot terhadap berbagai macam  rangsangan.
  b. Mengukur kecepatan kontraksi tunggal otot rangka.
  c. Mempelajari periode-periode kontraksi otot yang mengalami kelelahan.

    C.   Dasar Teori     
Otot disebut alat gerak aktif karena mampu menghasilkan gerakan tubuh. Jaringan otot seperti jaringan yang lain memiliki sifat peka terhadap rangsangan (sifat iritabilitas), mampu merambatkan implus (sifat konduktivitas), mampu melaksanakan metabolisme dan reproduksi . Sifat jaringan otot yang khas adalah kemampuannya untuk berkontraksi (sifat kontraktilitas) yang tinggi. Sifat kontraktilitas ini disebabkan sel-sel otot memiliki protein kontraktil, yaitu aktin dan miosin yang tidak dimiliki oleh jaringan yang lain.
Sifat iritabilitas otot ditunjukan oleh kemampuan otot untuk mengenal dan merespon rangsangan yang langsung mengenainya, tanpa tergantung dari jaringan saraf yang biasanya mengaktifkannya. Sifat irritabilitas ini dapat melemah, misalnya otot dalam keadaan lelah, dan dapat meningkat apabila otot dalam kondisi yang optimum (cukup makanan dan oksigen).
Kemampuan otot bergerak dikarenakan sel otot mengandung protein kontraktil, yaitu miosin sebagai penyusun filamen tebal, dan aktin, tropomiosin, troponin, sebagai penyusun filamen tipis. Selama kontraksi, filamen-filamen bergerak relatif satu terhadap yang lain untuk menghasilkan pemendekan dan tegangan. Pergeseran terjadi akibat siklus jembatan silang miosin yang berulang-ulang dengan menggunakan energi ATP, yang dipicu oleh tingkat Ca++ sistolik yang dibebaskan akibat adanya eksitasi pada membran sel otot. Ada tiga macam otot, yaitu otot polos, otot rangka, dan jantung yang straktur fungsi serta sifat kontraksinya berbeda-beda.
D. Alat dan Bahan    

        
-          Alat yang digunakan
-Bahan yang digunakan
-          Gunting bedah
-          Katak yang masih hidup
-          Sonde
-          Bedak Bedah
-          Kymograph
-          Larutan fisiologi hewan
-          Stimulator

-          Flaw-jaw Clamp

-          Frog Clip

-          Light muscle lever

-          Flat base stand

-          Pinset

-          Benang


1.      Mengisolasi Otot gastrocnemius (otot betis)
a.       Potonglah bagian kepala katak mulai dari sebelah belakang membrane timpani (dekapitasi)
b.      Rusakan sumsum tulan belakang dengan cara menusuk dengan sepotong kawat atau sonde         sedalam dalamnya sehingga katak lemas.
c.      Untuk mendapatkan otot gastrocnemius dari sebuah kaki katak,lakukn cara sebagai berikut:
- Pisahkan otot gastrocnemius tersebut dari otot lainnya dengan cara memasukan sonde pada daerah antara otot tersebut dengan otot lainnya (untuk mempelajari respon otot terhadap berbagai macam rangsang,cukupi kegiaan sampai disisni dulu. 
-  Lepaskan pula bagian tendon achiles pada daerah tumit katak dengan menggunakan gantung.
-  Ikatkan sehelai benang pada bagian ujung tendon paha,potonglah bagian benang yang berlebihan sehingga masih memungkinkan untuk di ikatkan pada otot.
-  Pisahkan otot paha dari saraf sciatiknya
-  Ikatlah saraf sciatik tersebut dengan sehelai benang dan potonglah pada bagian atas dari ikatan tadi.
-  Potonglah otot dan tulang pahanya.
- Selama melakukan kegiatan di atas tubuh katak terutama otot gastrocnemius selalu di basahi dengan larutan lingers demikian pula pada waktu melaksanakan percobaan.
2.  Pengaruh berbagai rangsang terhadap kontraksi otot
a. Letakan katak pada bagian punggungnya diatas bakbedah,lakukan tiga macam rangsang pada otot gastrocnemius sebagai berikut:
-  Rangsang mekanik: otot di jepit dengan pinset.
            -  Rangsang elektrik: kawat di hubungkan dengan stimulator, ditempatkan pada otot dan   kemudan di beri arus. 
- Ransang termis : sebatang kawat yang telah di panaskan langsung diatas api di tempelkan pada otot.
b. Perhatikan hasil yang di dapatkan dengan masing masing pemberian rangsang tersebut di atas,buat catatannya.
 3.  Respon otot terhadap rangsang tunggal dengan intensitas rangsang yang berbeda.
a. Pasanglah peralatan yang akan kita gunakan sedemikian rupa sehingga untuk di gunakan (kymografh,setimulator dan peralatan lainnya) hal ini di lakukan sebelum mengisolasi otot gastrocnemius.
b. Pisahkan sebagian tulang dan otot femur dari bagian tubuh katak lainnya,tulang femur di jepit kuat pada tulang, sedangkan benang yang mengikat tendon achiles di hubungkan dengan pengungkit otot.
c. Perangsang otot di lakukan dengan kawat listrik yang menghubungkan dengan rangsang induksi pada stimulator atau sumber arus lainnya,sedangkan signal magnet di hubungkan pada magnet.
d. Untuk rangsangan pertama berikan tegangan arus kecil mungkin sehingga respon otot yang minimal.tromol tidak digerakan sehingga gerakan ke atas dan kebawah hanya menimbulkan satu goresan. Ulangi percobaan diatas dengan kuat tegangan arus yang sama. Sebelumnya tromol di putar lebih kurang 1cm dari posisi semula dengan menggunakan tangan.
e  Lanjutkan pemberian rangsang dengan kuat,tegangan arus yang lebih kuat dari pada poin d. lakukan percobaan sesuai dengan poin d.
f. Lanjutkan percobaan tersebut dengan menberikan tambahan kuat tegangan arus dari percobaan sebelumnya, hentikan percobaan apabila sudah di dapatkan kontraksi maksimal dari otot tersebut (perhatikan tinggi goresan yang di hasilkan masih bertambah atau tidak). 
4. Kontraksi tunggal otot rangka                          
Kontraksi tunggal otot rangka merupakan hasil rangsangan tunggal,pada umumnya terdiri dari
3 periode yaitu : periode laten, saat dari mulai pemberian rangsang sampai mulai timbul respon.,periode kontraksi fase pemendekan.,periode relaksasi,setelah fase pemendekan otot kembali pada keadaan semula.
a   - Alat yang digunakan sama dengan yang di gunakan pada percobaan c,ditambah dengan garputala yang di pasang dibawah signal magnet dicatatan dilakukan dengan putaran tromol cepat.
     - Pasanglah otot gastrocnemius yang baru sesuai dengan percobaan c.
    - Perhatikan kedudukan semua jarum pencatat padat romol. Semua jarum pencatat harus ada pada bidang fertikal yang sama.
       -  Berilah rangsangan elektrik yang cukup kuat pada otot gastrocnemius tersebu,bersamaan dengan inti putaran tromol dan gerakan pula garputalannya.
    - Ulangi percobaan tersebut,usahakan grafik yang di hasilkan tidak mengganggu grafik lainnya yang sudah ada.jangan memberikan rangsangan apapun pada otot tersebut sebelum di gunakan agar hasil yang di harapkan cukup baik.
f   - Tentukan daerah mana yang di maksud dengan daerah periode laten, daerah periode kontraksi dan daerah periode relaksasi. 
     5. Kelelahan
a.Setelah percobaan 4 di peroleh hasil yang cukup baik,rangsanglah otot tersebut berkali kali tanpa pencatat pada kymografh.
b.Bila gejala kelelahan sudah terlihat (perhatikan perubahan kontraksinya), buatlahpencatatan kontraksi otot tersebut seperti pada percobaan 4.


E.      Hasil Pengamatan

a.       Pengamatan 1
Jenis Rangsang yang diberikan
Tanggapan yang diberikan oleh otot
Elektrik
Bergerak dan Bereaksi

                        
b.      Pengamatan 2
Besarnya Intensitas Rangsang
Tanggapan yang diberikan
Minimal
Bergerak dan Bereaksi
Sub minimal
Bergerak dan Bereaksi
Maksimal
Bergerak dan Bereaksi

c. Grafik







Grafik tersebut merupakan hasil dari kymografh yang mengukur kerja otot dengan kecepatan tunggal,ganda dan tetanus.
F.      Pembahasan
Dari hasil percobaan yang kami lakukan dapat kami jelaskan bahwa pada berbagai jenis rangsang yang di berikan pada otot terjadi adanya respond dan bias di buktikan dengan gerafik hasil dari kerja otot.
G.      Kesimpulan
jadi, dapat kita simpulkan bahwa katak masih merespon rangsangan yang diterima berupa listrik, dengan diberi larutan NaCl, dan kontraksi otot akan kelelahan setelah 5 menit lebih dan tidak ada gerakan lagi.
H.      Pertanyaan beserta Jawaban
1.      Sebutkan perbedaan respon otot terhadap tiga rangsangan yang di pakai?
Jawab : Karena kami hanya melakukan rangsang elektrik jadi yang kami tau hanya respon elektik saja dimana respon elektrik tersebut respon yang menggunakan bantuan aliran listrik.
2.      Rangsang manakah yang terbaik untuk di pakai di labolatorium dan mengapa?
     Jawab : Rangsang mekanik karena rangsang mekanik merupakan rangsang yang ramah terhadap lingkungan.
3.      Apa yang di maksud dengan tendon dan apa fungsinya?
Jawab : Tendon merupakan jenis jaringn lunak yang menghubungkan jaringan otot dengan tulang. Fungsi dari tendon tersebut adalah untuk bertindak sebagai peregangan dan nekanisme kembali yang mentransmisikan gaya yang di hasilkan oleh otot ketulang atau sendi yang terpasang.
4.      Apakah perbedaan dari stimulus minimal,stimulus submaksimal dan stimulus maksimal?
Jawab : Stimulus minimal merupakan rangsang kecil yang menimbulkan tanggapan. Setimulus submaksimal merupakan rangsang yang intensitasnya bervariasi dari rangsang ambang sampai rangsang maksimal. Sedangkan stimulus maksimal merupakan rangsang yang dapat menimbulkan tanggapan yang maksimal.
5. Hitunglah berapa waktu laten dan berapa waktu kontraksi serta waktu relaksasi otot gastrocnemius?
Jawab : Waktu laten berada pada kisaran 0-5mm
Waktu kontraksi berada pada kisaran 6-25mm
Waktu relaksasi berada pada kisaran 26-55 mm.
6.      Bagai manakah beda waktu laten,kontraksi dan relaksasi pada percobaan 1 dan 2?
      Jawab : Waktunya jelas berbda tergantung pada jenis perlakuannyadan kisaran waktu yang telah di tentukan.

LAMPIRAN











1 komentar: